Selasa, 29 Maret 2011

Mengapa Islam Adalah Agama yang Benar…

OPINI | 23 December 2010 | 19:37 209 25 4 dari 5 Kompasianer menilai Bermanfaat

Kebenaran suatu agama bukannlah ditunjukkan pada permainan kata-kata saja. Klaim kebenaran sebuah agama lebih pada hal yang sangat substansial dan logis untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Jika bicara ajaran agama yang substansial maka akan banyak macamnya dan ini bisa jadi perdebatan yang tak berkesudahan. Namun jika kita bicara yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, mungkin ini sedikit bisa kita persempit pada hal tentang pemahaman ” perbuatan baik”.

Suatu perbuatan dikatakan baik dalam kaca mata agama seharusnya parameternya adalah ajaran agama tersebut. Yang pastinya berpedoman pada kitab suci sebagai wujud Ucapan Tuhan atau garis-garis besar Hukum Tuhan kepada semua manusia. Kitab suci ini inilah yang menjadi Rule Of The Game bagi segala hal yang ada di dunia.

Perbuatan baik dalam islam harus memenuhi 2 unsur pokok yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. 2 unsur tersebut adalah :

1. Niat

Niat adalah motif atau hal yang melatar belakangi suatu sikap dan perbuatan. Niat ini lahir dari hati yang kemudian direkomendasikan kepada otak sebagai bahan acuan dalam suatu proses yang disebut berfikir. Niat memegang peranan yang vital ketika perbuatan tersebut dikatakan baik atau tidak. Karena akan mempengaruhi proses selanjutnya.

Menurut Sigmund Freud, Niat yang terbetik pertama kali atau kata hati yg pertama kali muncul disebut hati nurani. Inilah yang menurutnya adalah kata hati yang tidak dapat berbohong. Namun setelah itu akan muncul kata hati yang kedua, ketiga dan seterusnya yang telah melalui proses berfikir tadi sehingga memunculkan berbagai pertimbangan. Pertimbangan inilah yang berisi pilhan-pilhan bagi individu tadi untuk memilih niat atau motif dari perbuatan yang akan dilakukan. Pilihan-pilihan ini biasanya berisi segalah hal tentang untung dan ruginya sebuah perbuatan dilakukan bagi individu tsb.

Dalam islam, tak ada niat yang lebih baik bagi seluruh perbuatan yang dilakukan kecuali atas satu alasan. Yaitu Allah SWT. Allah adalah satu-satunya alasan yang tidak perlu dipertimbangkan lagi untung dan ruginya. Dan karena Allah juga, maka proses selanjutnya (pelaksanaan perbuatan dan hasil yg akan dicapai) akan mendapat kemudahan dan keberkahan dari Nya. Ini sesuai dengan bunyi hadist “Inna a’malubinniyath”, semuanya tergantung pada niatnya. Apakah ada niat/motif atau alasan lain yang lebih baik selain karena Allah SWT?

Mekanisme niat yang berlangsung di dalam hati adalah hal yang abstrak dan hanya Allah dan individu itu saja yang mengetahuinya. makanya umat islam di wajibkan membaca niat baik dengan suara yang lirih/pelan atau dalam hati saja maupun dengan suara yang dapat terdengar. Bismillahi tawaqaltu alallah……………………

2. Proses.

Proses adalah bagaimana sebuah perbuatan itu dilakukan. Proses merupakan wujud riil sebuah perbuatan dikatakan baik. Wujud riil ini pun terkadang masih bersifat relatif tergantung siapa yang menilai. Namun dalam konteks agama, perbuatan baik itu peramaternya adalah ajaran agama tersebut.

Dalam Islam, sumber dari hukum yang menentukan perbuatan itu dikatakan baik adalah Al-Quran, Hadist dan Ijtihad. Semua hukum itu saling bersinergi satu sama lain bukannya saling bertentangan. Semisal, perbuatan itu adalah kerja dalam mencari nafkah untuk menghidupi keluraga. Banyak jenis pekerjaan jika dikatagorikan perbuatan untuk menghidupi keluaraga. Mulai dari petani, pedagang, pencopet, maling sampai wakil rakyat dan presiden. Semuanya adalah pekerjaan yang ditujukan untuk menghidupi keluarga. Ssuai dgn Firman Allah ” berilah makan anak dan istrimu dari harta yang baik-baik”. Harta yang dimaksud disini adalah harta yang halal.

Sebetulnya pekerjaan itu dapat di katagorikan 3 hal berdasarkan baik dan buruknya. Yaitu perbuatan yang sudah jelas baiknya atau halal, perbuatan yang sudah jelas buruknya atau haram dan perbuatan yang belum jelas baik atau buruknya atau subuhat.

Dua hal di atas tersebut lah yang menjadi ukuran setiap perbuatan dikatakan baik atau buruk. Namun ada juga orang yang mengaitkan bahwa perbuatan baik itu dilihat dari hasilnya. Namun saya kurang sepakat dengan hal tersebut. Saya memahami hasil adalah tujuan lalu menjadi resultan dari niat dan perbuatan tadi. Hasil tidak selalu tampak baik di depan banyak orang. Dan hasil tidak melulu cepat dan instan sehingga bisa langsung dinikmati manfaatnya. Hasil malah sering bias dan justru menunjukkan niat yang melatar belakangi perbuatan itu.

Misal, seperti cerita Robin Hood. Dia adalah (katanya) orang yang baik dan berjiwa ksatria yang selalu menolong rakyat miskin dengan cara membagi-bagikan harta hasil rampokan dari para bangsawan dan orang-orang kaya.

Jika dilihat dari hasilnya, maka perbuatan ini dikatakan baik karena meonolong orang miskin dengan membagi-bagikan harta. tidak perduli lagi dari mana harta itu di dapat. Namun perlu diingat bahwa hasil dapat berakibat juga pada dirinya sendiri selain bagi orang lain. Bagi orang lain, hasil jelas menunjukkan bahwa harta tsb menolong orang miskin, namun bagi sang hero tadi, hasil menunjukkan bahwa ia mendapat pujian, sanjungan dan label orang baik dan berjiwa ksatria. inilah yang saya bilang sebagai hal bias yang menunjukkan niat dan motif “pribadi” dari si robinhood.

Jika dilihat dari proses perbuatannya, maka jelas bahwa perbuatannya dikatakan buruk karena merampok. Merampok tidak pernah dibenarkan dalam hukum apapun. Walau tujuan untuk menolong orang miskin, tetap saja perbuatan ini dikatagorikan perbuatan tidak baik. Tapi bagaimana proses dari perbuatan ini dijalankan dapat menunjukkan niat?

Dalam agama islam yang sarat akan hukum dan aturan dalam setiap aspek kehidupan, maka perbuatan robinhood jelas-jelas adalah perbuatan yang diharamkan. Merampok adalah jelas perbuatan yang merugikan orang lain. Karena keadilan itu milik semua orang tanpa mengenal status sosialnya.

Namun seandainya jika perbuatan tsb kita bandingkan berdasarkan proses atau tujuannya, maka kira2 seperti apa hasilnya?

Inilah yang menjadi dasar keyakinan saya Mengapa Islam adalah Agama Yang benar.

salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar